Senin, 18 Oktober 2010

Apa Kabar Pamotan


Kawasan pamotan memiliki ragam keunikan. Kawasan ini selain menyimpan banyak kenangan sebagai kawasan industri, kawasan transportasi perkeretaapian, kawasan lumbung pangan, kawasan tambang, hingga kawasan yang memproduksi golongan terdidik dan religius. Saya melihat bahwa pamotan tempo dulu seakan tampil sebagai daerah percontohan selayaknya sebuah tatanan sosial ideal. Namun kearifan lokal ini terasa hilang ditelan bumi, seiring dinamika sosial saat ini.

Pada jaman penjajahan, kawasan industri senjata dan perabot rumah tangga telah eksis di kawasan ini (saat ini kawasan tersebut adalah dukuh mbabrik desa Pamotan). Namun kawasan ini hilang tanpa tonggak pewarisan anak cucu Pamotan. Saya kira ini merupakan materi pembelajaran yang perlu di gali oleh para guru sejarah yang mengajar di lembaga pendidikan sekitar. Dengan harapan menjadi suatu paparan pengetahuan dan menjadi cambuk profesi pada anak-anak di masa kini dan masa yang akan datang.

Saya merasa sedih melihat bangunan kuno yang katanya dulu sebagai stasiun perkeretaapian nasional. Bekas jalur transportasi cepat, murah, dan mudah ini seakan diam seribu kata. Dan anehnya, bekas rel kereta api itu malu menampakkan lagi. Kawasan stasiun kereta api pamotan telah disulap menjadi perumahan setengan elit bagi para pendatang dan pribumi yang belum beruntung. Beberapa kabar yang berkembang, mereka yang mendirikan bangunan rumah di kawasan stasiun pamotan, tanahnya didapat dari membeli dengan harga murah sekali. Berdasarkan kabar, sebenarnya mereka tahu status tanah tersebut, namun alasan mendesak menjadi dorongan mendirikan bangunan perumahan. Beberapa kabar tiga bulan yang lalu, kawasan stasiun ini akan diaktifkan lagi hingga di kawasan PLTU Sluke Rembang. Tentu kabar ini sempat membuat bingung, namun sekarang kabar tersebut sudah dingin lagi. Lantas bagaimana kelanjutan kabar kemudian?

bersambung ,,,,

Tidak ada komentar: