Rabu, 09 Februari 2011

Prediksi Beberapa Isu Sosial Dalam Soal UN Sosiologi 2011

Setiap ilmu pada dasarnya lahir untuk menjawab masalah-masalah sosial dan lingkungan yang sedang berkembang. Jika ada suatu masalah-masalah baru yang tidak dapat terjawabkan, biasanya merangsang lahirnya ilmu baru. Dalam konteks disiplin ilmu, baik itu ilmu social maupun ilmu alam, pada dasarnya untuk menjawab masalah-masalah tersebut di atas. Dengan terjawabnya suatu masalah diharapkan terciptanya suatu kondisi masyarakat yang di idam-idamkan oleh seluruh warga masyarakat, misalnya terciptanya masyarakat yang teratur, harmoni, sejahtera, adil, dan makmur. Bagaimana dengan disiplin ilmu sosiologi?

Jelas lahirnya sosiologi tidak lain adalah untuk menjawab masalah-masalah social yang tidak dapat dijawab oleh ilmu eksak pada saat itu. Pada awal abad 19 sosiologi lahir, dengan barengnya gerakan-gerakan protes social pada masyarakat eropa. Setelah sosiologi lahir, berbagai masalah sosial terjawab silih berganti seiring dengan munculnya masalah sosial yang baru. Sehingga pertumbuhan dan perkembangan sosiologi selalu dinamis dari waktu ke waktu hingga sekarang.

Sosiologi dimasukkan dalam kurikulum IPS di jenjang SMA tidak lain dengan tujuan agar warga negara Indonesia yang pernah duduk di bangku sekolah jenjang atas ini mampu mengenali, menganalisis, dan memberi solusi tentang masalah-masalah sosial yang ada dan tumbuh di masyarakat meraka tinggal. Lantas materi apa yang diberikan pada siswa jenjang SMA?

Beberapa materi dalam mata pelajaran sosiologi diberikan di kelas X, XI, dan XII.  Siswa yang duduk di bangku kelas XI diberikan materi diantaranya tentang; interaksi sosial, norma, nilai, sosialisasi (pola asuh), kepribadian dan kebudayaan, penyimpangan sosial, dan keteraturan social. Siswa mendapatkan materi ini diharapkan siswa mampu berinteraksi sosial dengan baik, mengenal norma sosial dan nilai sosial yang sifatnya membangun masyarakat bukan merusak masyarakat, mengenal pola mengasuh anak menjadi anak yang berkualitas, menjadi pribadi (karakter) yang unggul untuk membangun mentalitas (etos kerja) yang bermutu, menjadi generasi yang tidak melakukan perilaku menyimpang (merusak atau menancam nyawa mahluk hidup dan alam sekitar), dan siswa mampu menciptakan suatu kondisi masyarakat yang teratur bukan menciptakan masyarakat yang kacau balau.  

Selanjutnya di kelas XI jurusan IPS, siswa mendapatkan materi sosiologi meliputi tentang; struktur sosial, mobilitas sosial, konflik sosial, kelompok sosial, masyarakat multikultural, dan pendidikan multikultural. Siswa mendapatkan materi ini diharapkan siswa bisa memahami struktur sosial (tatanan sosial) yang ada di masyarakat dengan harapan siswa dapat memposisikan diri dalam struktur sosial tersebut, mampu mengenal mobilitas sosial dengan harapan siswa dikemudian hari dapat memilih saluran mobilitas sosial apa yang hendak dipilih, mampu mengenal konflik sosial agar siswa tidak menjadi sumber konflik sosial dan menjawab solusi konflik sosial, mampu mengenal masyarakat multikultural (majemuk) agar bersikap dan berperilaku arif/bijaksana dalam hidup dengan penuh keragaman ini, serta mendapatkan model pendidikan multikultural yang mampu menciptakan tatanan sosial yang teratur dalam bermasyarakat multikultural.

Kemudian pada bangku kelas XII jurusan IPS, siswa diberikan materi tentang; lembaga social, perubahan social, dan penelitian sosial sederhana. Tujuan diberikan materi tersebut diharapkan siswa mampu sebagai berikut; memilih lembaga sosial apa yang cocok untuk meningkatkan kualitas diri siswa, mengenali perubahan sosial dan mampu melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik, serta mampu melakukan tindakan penelitian sosial dalam rangka membangun kerangka berfikir yang ilmiah dalam menjawab masalah-masalah sosial budaya pada masyarakat. Demikian tujuan pendidikan pada mata pelajaran sosiologi diberikan kepada siswa.

Selain memiliki tujuan praktis di atas, mata pelajaran sosiologi juga memiliki tujuan kognitif, yaitu siswa dalam akhir masa studinya mampu menjawab soal ujian akhir sekolah dan soal Ujian Nasional (UN) mata pelajaran sosiologi. Pada tulisan ini akan menfokuskan diri pada isu-isu sosial pada soal UN sosiologi tahun 2011. Maksud dan tujuan tulisan ini adalah membantu siswa dalam kesiapannya menjawab dengan benar dari soal UN Sosiologi nanti. Mengapa siswa perlu mengenal isu-isu sosial dalam soal UN Sosiologi 2011? Karena dalam soal UN Sosiologi, sebagian besar didominasi soal deskriptif meliputi; mengidentifikasi, menganalisis, menjelaskan, dan menginterpretasi suatu materi yang telah diberikan di bangku kelas X, kelas XI dan XII jurusan IPS. Berikut beberapa prediksi isu-isu sosial yang diperkirakan muncul dalam soal UN Sosiologi 2011. Semoga prediksi isu-isu sosial dalam soal UN Sosiologi 2011 ini nanti bermanfaat bagi siswa dalam menyelesaikan soal UN Sosiologi dengan sukses dan lulus dengan nilai sangat memuaskan.

Bersambung ...

Selasa, 08 Februari 2011

Sikap dan Perilaku Sosial, Hidup Bermultikultural

Salah satu hal dari ribuan permasalahan bangsa ini adalah bagaimana kita bersikap dan berperilaku sosial dalam hidup pada masyarakat multikultural. Permasalahan ini telah menjadi keniscahyaan (jelas keberadaannya) karena bangsa ini indonesia berdiri dari pondasi keragaman etnis dan suku bangsa yang hidup dari sabang sampai merauke. Permasalahan ini juga telah terbukti keberadaannya, Hal ini dapat dilihat seringkali terjadi dinamika/ pergolakan/ konflik yang melibatkan dari pemeluk sosial budaya yang berbeda.

Data terkini yang membuat mata batin kita teriris-iris membaca kabar dari Koran Tempo yang memberitakan konflik antar umat beragama, yang dapat dilihat pada link berikut ini. http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2011/02/08/brk,20110208-311796,id.html. Ulasan singkat dari Tempo sebagai berikut; Selama empat tahun terakhir, menurut Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), setidaknya telah terjadi 342 kali serangan terhadap Ahmadiyah di Indonesia. "Ini merupakan rangkaian kekerasan atas nama agama terhadap kelompok minoritas," kata Ketua Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah. 
(saya memasukkan data konflik religi (keyakinan agama) antara Ahmadiyah dengan FPI ini, bukan berarti saya benci dan memihak salah satu kelompok sosial ini, hanya semata-mata karena aspek humanitas dengan meneguhkan nilai-nilai universal).

bersambung ....

Senin, 07 Februari 2011

Mengenal Perilaku Menyimpang


Mengapa terdapat perilaku menyimpang? Apa tujuan seseorang melakukan perilaku tersebut? Kenapa masyarakat mengatakan bahwa perilaku tersbut menyimpang dan apa maksud dari perkataan tersebut? Tulisan ini bermaksud untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut. Dalam tulisan ini juga akan mengulas tentang pandangan beberapa ahli yang telah mengulas panjang lebar tentang teori penyimpangan.

Beberapa isu di bidang keluarga, hukum, politik, ekonomi, dan religi (agama),  seringkali kita dengar masih terdapat perilaku menyimpang (tidak sesuai akal sehat dan hati nurani).

Dibidang keluarga pada akhir tahun 2010 terdapat anak (dari Malang Surabaya) di bawah umur yang sudah merokok dan berkata-kata jorok. Sempat kita dicengangkan kejadian seorang ibu tega meninggalkan tiga anak kandungan yang masih kecil dikunci di kamar kontrakan selama kurang dari tiga hari. Entah apa jadinya kalau tiga anak kecil itu tidak diketahui oleh tetangga sebelah. Kabar tentang seorang bapak rumah tangga yang melakukan pernikahan lagi (poligami) tanpa persetujuan istrinya.

Begitu halnya di bidang hukum juga terdapat perilaku menyimpang.  Masihkah anda ingat kasus pemutaran bersambung ...