Kamis, 16 Desember 2010

SILABUS KELAS X SEMESTER GENAP 2011

SILABUS OPERASIONAL

Jenis sekolah : SMA Negeri 1 Pamotan
Mata Pelajaran : Sosiologi
Semester/ Kelas : Genap/ X IPS
Alokasi waktu : 30 jam
Tahun Pelajaran : 2010/2011

Standar Kompetensi Lulusan
2. Menjelaskan proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian.

Standar Kompetensi
2.1 Menerapkan Nilai dan Norma dalam Proses Pengembangan Kepribadian
2.2 Mengiden-tifikasi berbagai perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat


Kompetensi Dasar
      2.1 Menjelaskan sosialisasi sebagai proses dalam pembentukan kepribadian.
      2.2 Mendeskripsikan terjadinya perilaku menyimpang dan pengendalian sosialnya

Materi
2.1.
  • Pengertian sosialisasi
  • Proses sosialisasi
  • Bentuk-bentuk sosialisasi
  • Media sosialisasi
  • Pola sosialisasi dalam keluarga
  • Pengertian kepribadian
  • Faktor-faktor dalam perkembangan kepribadian
2.2.a
  • Pengertian perilaku menyimpang
  • Faktor penyebab perilaku menyimpang
  • Perilaku menyimpang sebagai akibat proses sosialisasi tidak sempurna & proses sosialisasi akibat sub kebudayaan menyimpang
  • Teori-teori penyimpangan sosial
    T. Biologis
    T. Labeling
    T. Sosialisasi
    T. Transmisi budaya
    T. Anomi
  • Media pembentukan perilaku menyimpang
2.2.b
  • Pengertian pengendalian sosial
  • Fungsi pengendalian sosial
  • Jenis-jenis pengendalian sosial
  • Sifat pengendalian sosial
  • Cara pengendalian sosial

Indikator Soal
2.1.
  • Menjelaskan pengertian sosialisasi
  • Menjelaskan proses sosialisasi
  • Mengidentivikasi bentuk-bentuk sosialisasi
  • Menyebutkan media dalam sosialisasi
  • Menganalisis pola sosialisasi dalam keluarga
  • Menjelaskan pengertian kepribadian
  • Menjelaskan faktor-faktor dalam perkembangan kepribadian
2.2.a
  • Menjelaskan pengertian perilaku menyimpang
  • Mengidentivikasi faktor penyebab perilaku menyimpang
  • Menganalisis perilaku menyimpang sebagai akibat proses sosialisasi tidak sempurna
  • Menganalisis proses sosialisasi akibat sub kebudayaan menyimpang
  • Menjelaskan teori-teori penyimpangan sosial (T. Biologis, T. Labeling, T. Sosialisasi, T. Internalisasi, T. Enkulturasi, T. Transmisi budaya, T. Anomi)
  • Menyebutkan media pembentukan perilaku menyimpang
2.2.b
  • Menjelaskan pengertian pengendalian sosial
  • Menyebutkan fungsi dari pengendalian sosial
  • Menyebutkan jenis-jenis pengendalian sosial
  • Menyebutkan sifat-sifat dalam pengendalian sosial
  • Menganalisis cara pengendalian sosial
Bentuk tes
2.1.
  • Tugas pertama menyusun laporan: mendeskripsikan proses sosialiasi dalam keluarga.
  • Ulangan pertama (soal uraian)

2.2.a
  • Tugas kedua menyusun laporan: mendeskripsikan perilaku menyimpang anak muda di lingkungan sekitar siswa, kemudian mencari faktor penyebab perilaku penyimpagan tersebut, disertai argumen tentang solusi bagaimana cara mengatasi perilaku menyimpang tersebut.
    Catatan: dalam merangkum, tiap siswa tidak boleh memilih suku bangsa yang sama.
  • Ulangan kedua (soal uraian)
2.2.b
  • Tugas ketiga: membuat poster yang bertemakan tentang “pengendalian sosial untuk perilaku menyimpang”.
    Catatan: Sebagai tugas kelompok terdiri lima siswa. Poster berukuran kertas A3.
  • Ulangan ketiga (soal uraian)
  • Try out ujian Semester (soal pilihan ganda dan uraian)

Bobot nilai
Nilai akhir : (T.1 + T.2 + T.3 + UL.1 + UL.2 + UL.3 + Mid.Smt + Uj. Smt) / 8
Catatan:
T = Tugas
UL = Ulangan
Mid.Smt = Ujian Mid Semester
Uj.Smt = Ujian Semster
+ = Tambah
/ = Bagi
Sumber bacaan
  • James Melalatoa. 1982. Ensiklopedi Suku Bangsa. Jakarta. Penerbit
  • Pengarang. Tahun. Buku Kelompok Sosial. Jakarta, Penerbit
  • Pengarang. Tahun. Buku Multikultural. Jakarta, Penerbit
  • Tim Sosiologi. 2010. Sosiologi 2 XI SMA KTSP 2006. .Semarang. Yudhistira.
  • LKS Sosiologi Semester Genap Kelas XI Jurusan IPS
  • SMAPA. 2010. Hand out Sosiologi SMA N 1 Pamotan Kelas X, XI, XII
  • Sumber dari media massa (cetak dan elektronik) yang relevan


Pamotan, 15 Desember 2010
Guru Mapel Sosiologi
SUHADI
+6285226258170
face book: sosiologismapa


SILABUS KELAS XI IPS SEMESTER GENAP 2011



SILABUS OPERASIONAL

Jenis sekolah : SMA Negeri 1 Pamotan
Mata Pelajaran : Sosiologi
Semester/ Kelas : Genap/ XI IPS
Alokasi waktu : 30 jam
Tahun Pelajaran : 2010/2011

Standar Kompetensi Lulusan
5. Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multicultural.

Standar Kompetensi
5. Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural.

Kompetensi Dasar
5.1. Mendeskripsikan berbagai kelompok sosial dalam masyarakat
5.2. Menganalisis perkembangan kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
5.3. Menganalisis keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural

Materi
5.1.
  • Pengertian kelompok sosial
  • Tipe-tipe kelompok sosial
  • Perkembangan kelompok sosial
  • Hubungan kelompok sosial dengan masyarakat
5.2.
  • Latar belakang terbentuknya masyarakat majemuk
  • Karakteristik masyarakat majemuk
  • Dampak dari masyarakat majemuk (positif dan negatif)
  • Sikap-sikap yang harus dilakukan di dalam masyarakat majemuk
5.3.
  • Pengertian masyarakat multikultural
  • Ciri-ciri masyarakat multikultural
  • Manfaat masyarakat multikultural
  • Masalah-masalah yang muncul dalam masyarakat multikultural
  • Menyebutkan wujud pemecahan masalah dalam masyarakat multikultural
  • Faktor yang mempengaruhi sikap primordialisme
Indikator Soal
5.1.
  • Melakukan identivikasi kelompok social reference group
  • Melakukan identivikasi kelompok sosial kelompok solidaritas mekanik
  • Menganalisis faktor pendorong (luar & dalam) terbentuknya lembaga sosial
  • Mengidentifikasi perkembangan kelompok sosial (desa & kota)
    5.2.
  • Menjelaskan latar belakang terbentuknya masyarakat majemuk
  • Mengidentivikasi karakteristik masyarakat majemuk
  • Menganalisis dampak dari masyarakat majemuk (positif dan negatif)
  • Sikap-sikap yang harus dilakukan didalam masyarakat majemuk
5.3.
  • Menjelaskan pengertian masyarakat multikultural
  • Menyebutkan ciri-ciri masyarakat multikultural
  • Menyebutkan manfaat masyarakat multikultural
  • Menyebutkan masalah yang muncul dalam masyarakat multikultural
  • Menyebutkan wujud pemecahan masalah dalam masyarakat multikultural
  • Menyebutkan faktor yang mempengaruhi sikap primordialisme


Bentuk tes
5.1.
  • Tugas pertama menyusun laporan: mendeskripsikan keberadaan lembaga sosial yang ada pada lingkungan sekitar siswa.
  • Ulangan pertama (soal uraian)

5.2.
  • Tugas kedua menyusun makalah: merangkum salah satu kelompok suku bangsa di Indonesia (buku “Ensiklopedi Suku Bangsa”), disertakan ulasan tentang masalah yang muncul (melacak melalui internet), serta memberikan argumen pemecahan masalahnya (pendapat pribadi).
    Catatan: dalam merangkum, tiap siswa tidak boleh memilih suku bangsa yang sama.
  • Ulangan kedua (soal uraian)
5.3.
  • Tugas ketiga: membuat poster yang bertemakan tentang “hidup rukun dalam masyarakat multikultural”.
    Catatan: Sebagai tugas kelompok terdiri lima siswa. Poster berukuran kertas A3.
  • Ulangan ketiga (soal uraian)
  • Try out ujian Semester (soal pilihan ganda dan uraian)

Bobot nilai
Nilai akhir : (T.1 + T.2 + T.3 + UL.1 + UL.2 + UL.3 + Mid.Smt + Uj. Smt) / 8
Catatan:
T = Tugas
UL = Ulangan
Mid.Smt = Ujian Mid Semester
Uj.Smt = Ujian Semster
+ = Tambah
/ = Bagi
Sumber bacaan
  • M. J. Melalatoa. 1995. Ensiklopedi Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.
  • H.A.R. Tilaar. 2004. Multikulturalisme: Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam Transformasi Pendidikan Nasional. Jakarta. Gramedia Widiasarana Indonesia.
  • Pengarang. Tahun. Buku Multikultural. Jakarta, Penerbit
  • Tim Sosiologi. 2010. Sosiologi 2 XI SMA KTSP 2006. .Semarang. Yudhistira.
  • LKS Sosiologi Semester Genap Kelas XI Jurusan IPS
  • SMAPA. 2010. Hand out Sosiologi SMA N 1 Pamotan Kelas X, XI, XII
  • Sumber dari media massa (cetak dan elektronik) yang relevan

Pamotan, 15 Desember 2010
Guru Mapel Sosiologi
SUHADI
+6285226258170
face book: sosiologismapa


Senin, 13 Desember 2010

PEMBAHASAN SOAL UJIAN SEMESTER AKHIR KELAS X 2010


PEMBAHASAN SOAL UJIAN SEMESTER AKHIR
MATA PELAJARAN SOSIOLOGI
TAHUN 2010

SOAL
  1. Sebutkan lima ciri sosiologi!
  2. Sebutkan dan berikan contoh macam-macam ilmu pengetahuan di lihat dari objeknya!
  3. Sebutkan empat fungsi sosiologi!
  4. Jelaskan perbedaan nilai dan norma!
  5. Sebutkan dan jelaskan macam-macam tindakan sosial!
  6. Sebutkan empat ciri-ciri interaksi sosial!
  7. Jelaskan empat faktor penyebab konflik!
  8. Sebutkan dan jelaskan empat bentuk-bentuk kerjasama!
  9. Sebutkan empat faktor pendorong terjadinya asimilasi!
  10. Sebutkan dan berikan satu contoh macam-macam kontravensi!

PEMBAHASAN
  1. Ciri-ciri sosiologi
    - Empiris, dimana sosiologi didalamnya memuat informasi yang dibutuhkan masyarakat yang keabsahan informasi (fakta umum) tersebut dapat diuji oleh siapapun dan kapanpun.
    - Teoritis, dimana sosiologi terdapat suatu rumus untuk menjawab dan memprediksikan suatu masalah atau fenomena yang akan datang.
    - Non-etis, dimana sosiologi berorientasi menjawab masalah sosial yang ada dan yang akan ada, bukan menghakimi tentang sesuatu yang baik dan sesuatu yang buruk.
    - Komulatif, dimana sosiologi bekerja dalam kerangka komulatif (berdasarkan teori yang sudah ada) untuk menciptakan suatu teori berdasarkan tujuan kajian keilmuannya.
  2. Macam-macam ilmu pengetahuan dilihat dari objeknya
    - lihat LKS
  3. Empat fungsi sosiologi
    - dengan sosiologi, kita akan mampu ilmu yang menjawab masalah sosial
    - dengan sosiologi, kita akan memahami realitas sosial
    - dengan sosiologi, kita akan berfikir kritis
    - dengan sosiologi, kita akan menjadi orang yang bijaksana dan bermanfaat untuk masa depan masyarakat.
  4. Perbedaan nilai dan norma
    Nilai merupakan suatu ukuran sosial yang didalamnya memuat baik dan buruk, boleh dan tidak boleh, yang sifatnya subjektif dan dinamis, yang betujuan membangun suatu keteraturan sosial.
    Norma merupakan suatu kaidah yang didalamnya terdapat petunjuk dalam melakukan tindakan sosial guna mencapai tujuan sosial dalam membangun suatu keteraturan sosial.
  5. Macam-macam tindakan sosial
    - Tindakan rasional instrumental, yaitu perilaku yang masuk akal yang digunakan untuk menjawab masalah sosial.
    - Tindakan rasional berorientasi nilai, yaitu perilaku yang masuk akal namun bersumber dari sumber nilai yang ada (baca pengertian nilai).
    - Tindakan tradisional, yaitu perilaku sosial yang bersumber dari pola kebiasaan yang telah terpola mendalam dalam masyarakat.
    - Tindakan afektif, yaitu suatu perilaku sosial yang menekankan pada rasa yang muncul dari dalam diri pelaku.
  6. Empat ciri-ciri interaksi sosial
    - lihat blog sosiologismapa
  7. Empat faktor penyebab konflik
    - Perbedaan pandangan tiap-tiap individu
    - Perbedaan latar belakang budaya
    - Perbedaan kepentingan
    - Perubahan sosial yang belangsung cepat dan mendadak (revolusi)
  8. Empat bentuk-bentuk kerjasama
    - kurukunan
    - bargaining
    - kooptasi
    - koalisi
    - joint venture
  9. Empat faktor pendorong terjadinya asimilasi
    - adanya sikap dan tindakan toleran
    - terciptanya kerjasama di bidang ekonomi
    - sikap terbuka
    - persamaan unsur-unsur dalam kebudayaan
    - terjadinya amalgamasi (kawin beda latar belakang budaya)
    - sikap menghargai kebudayaan asing
  10. Macam-macam kontravensi dan contohnya
    Kontravensi merupakan suatu sikap menentang secara tersembunyi agar tidak sampai terjadi perselisihan secara terbuka.
    Beberapa macam kontravensi diantaranya;
    - kontravensi umum
    - kontravensi sederhana
    - kontravensi intensif
    - kontravensi rahasia
    - taktis   

PEMBAHASAN SOAL UJIAN SEMESTER AKHIR KELAS XI IPS 2010


PEMBAHASAN SOAL UJIAN SEMESTER AKHIR
KELAS XI JURUSAN IPS
TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  1. Jawaban B
  2. Jawaban A
  3. Jawaban A
  4. Jawaban C
  5. Jawaban B
  6. Jawaban A & B
  7. Jawaban B
  8. Jawaban B
  9. Jawaban C
  10. Jawaban D
  11. Jawaban E
  12. Jawaban C
  13. Jawaban A & C
  14. Jawaban A
  15. Jawaban C
  16. Jawaban E
    Pembahasan: Indonesia memiliki multiras diantaranya; ras malayan mongoloid (tinggal di Jawa), ras negroid (yang sering di sebut ras melanesian yang tinggal di Papua, dan ras Veddoid (yang tinggal di Sulawesi Selatan).
  17. Jawaban A
  18. Jawaban A & D
    Pembahasan: Perbedaan agama terletak pada cara beribadahnya. Khusus di Indonesia, agama juga berkontribusi pada pembentukan identitas nasional.
  19. Jawaban B
  20. Jawaban C dan D
    Pembahasan: Gender itu kontruksi dalam memandang fitroh laki-laki dan fitroh perempuan yang selalu dinamis. Jenis kelamin itu berbedaan berdasarkan alat kelamin. Laki-laki memiliki penis, perempuan memiliki vagina, penghasil asi, dan rahim.
  21. Jawaban B
  22. Jawaban A
  23. Jawaban E
  24. Jawaban B
  25. Jawaban D
  26. Jawaban C
  27. Jawaban B
  28. Jawaban D
    Pembahasan: Terdapat kata “tumpang tindih keanggotaannya”. Yang dimaksud dengan kata di depan yaitu suatu kelompok yang anggotanya dari berbagai macam perbedaan. Yang demikian itu disebut interseksi. Soal ini ketegori soal yang tidak pas dalam memilih frasa. Ok
  29. Jawaban D

  1. Jawaban A & C
    Pembahasan: Primordialisme dapat didorong dari dari keyakinan yang dianut dan peranan untuk mempertahankan kesatuan sosial.
  2. Jawaban E
  3. Jawaban SOAL TIDAK JELAS
    Pembahasan: terdapat kata “dampak” seharusnya “konsekwensi”. Pilihan jawaban dari konsekwensi stratifikasi sosialpun tidak jelas. Harusnya diperjelas dari tiap-tiap jawaban, misalnya cara berpakaian. Apa konsekwensi cara berpakaian dari strata sekarang dan strata sosial sebelumnya. Ok
  4. Jawaban C
  5. Jawaban E
  6. Jawaban B
  7. Jawaban B
    Pembahasan: intidari persaingan/ kompetisi yaitu untuk mencapai tujuan. Adapun caranya bersifat dinamis. Konflik dan kekerasan itu berbeda. Konflik itu pertentangan pandangan/ pemikiran. Sedangkan kekerasan itu pertentangan pandangan yang tidak berujung yang akhirnya terjadi upaya untuk mencederai/ menghilangkan nyawa.
  8. Jawaban D
  9. Jawaban E
  10. Jawaban C
  11. Jawaban E
  12. Jawaban OPSI JAWABAN TIDAK JELAS
    Pembahasan: konflik itu perbedaan pandangan, bukan tindakan anarkhis. Jawabnya adalah adanya perbedaan yang menghasilkan konsensus perbaikan (point 4)
  13. Jawaban A
  14. Jawaban E
  15. Jawaban SOAL TIDAK JELAS
    Pembahasan: gambar yang menunjukkan proses mobilitas sosial (subjeknya) tidak jelas. Selanjutnya, opsi jawaban juga tidak jelas, misalnya intergenerasi naik, harusnya mobilitas sosial naik intergenerasi. Ok
  16. Jawaban C
  17. Jawaban A
  18. Jawaban D
  19. Jawaban C
    Pembahasan: Bagaimana integrasi dapat terwujud. Caranya banyak. Tergantung masalahnya. Jika masalahnya adalah multikultural maka jawabnya adalah dikembangkannya faham saling menghormati (pluralisme dan inklusifisme) dan menjalankan tatapemerintahan yang bersih, jujur, dan tepat. Dalam opsi jawaban yaitu saling tidak berburuk sangka antar inidivu dan atau kelompok.
  20. Jawaban OPSI JAWABAN SANGAT LUAS
Pembahasan: apa faktor pendorong dan penarik terjadinya disintegrasi? Tentu sangat luas
jawabannya. Semua opsi yang ditawarkan (A hingga E) benar, tergantung pada masalahnya,objeknya, dan sudut pandangnya.

  1. Jawaban SOAL TIDAK JELAS
    Pembahasan: Gam (Gerakan Aceh Merdeka) dan masih banyak lagi, termasuk permasalah nasional pasca ordelama hingga reformasi.
  2. Jawaban
    (lihat di LKS Star Idola kelas XI jurusan IPS)
  3. Jawaban
    Ukuran penggolongan stratifikasi sosial:
    - kepemilikan ekonomi / kekayaan
    - peranan politik dalam kekuasaan
    - kehormatan/ penghargaan yang diberikan oleh masyarakat
    - penguasaan ilmu pengetahuan
  4. Jawaban
    Sikap memandang rendang suku/ etnis lain. Etnosentrisme dipandang akan menciptakan disintegrasi. Namun etnosentrisme juga memiliki sisi positif/ manfaat, misalnya memperkuat karakter tiap-tiap suku/ etnis. Menggali karakter-karekter yang multikultural ini dapat menjadi karakter bangsa.
  5. Jawaban
    Kekerasan yaitu tindakan anarkhis seseorang atau kelompok yang mengancam eksistensi suatu objek (benda) atau subjek (manusia lainnya).
    Ciri-ciri kererasan;
    - akomodasi yang gagal
    - pelaku (subjeknya) adalah manusia
    - yang dijadikan objek dapat berupa benda dan juga manusia
    - bertujuan menyingkirkan atau menghilangkan objek atau subjek
    - memunculkan tindakan balas dendam
    - jika terjadi kekerasan, biaya akomodasinya sangat mahal
  6. Jawaban
    Jika mobilitas sosial memunculkan konflik, maka beberapa jenis konflik yang disebabkan karena mobilitas sosial diantanya; konflik okonomi, konflik politik, konflik kehormatan, dan konflik pendidikan/ profesi.

Jumat, 10 Desember 2010

Pembahasan Buku UN Sosiologi 2011 hal 9-11


PEMBAHASAN SOAL
BUKU SIAP UN
SIAP UJIAN NASIONAL
PENERBIT. GRAHA PUSTAKA JAKARTA
TAHUN. (TIDAK TERSEDIA)

HAL 9 – 11
  1. JAWABAN A & C
PENDALAMAN: ingin tahu ciri-ciri interaksi sosial, mudah. Lihat saja orang yang sedang bercakap. Apakah mereka jumlahnya lebih dari satu? Ya jelas dong. Kalo ngomong sendiri namanya orang gila. Apakah mereka melakukan kontak fisik dan komunikasi? Ya jelas dong, tapi tidak selalu kontak fisik langsung. Misalnya interaksi dengan media telekomunikasi. Apakah mereka memiliki tujuan positif? Ya jelas dong, saling untuk mencukupi kebutuhannya (misal: kebutuhan makan, tempat tinggal, politik, seni, pendidikan, kesehatan, kebutuhan rasa aman, dan masih sa'abrek lainnya). Apakah terjadi proses penyesuaian diri? Ya jelas dong. Misal, saya berinteraksi di pasar untuk membeli pakaian dalam. Pasti saya dan padagang pakaian saling menyesuaikan harga, setelah sepakat harga, barulah terjadi transaksi, begitu, ya. Apakah interaksi menggunakan norma (aturan yang berlaku)? Ya jelas dong. Setiap orang pasti akan saling mengenakan etika berbicara yang sopan, saling menghormati, menggunakan pakaian yang empan papan (pas tempatnya), dan lain-lain. Tapi norma atau aturan ini sifatnya dinamis (berubah-ubah berdasarkan kesepakatan sosial). Buktinya dahulu orang pakai batik hanya pada acara ceremonial pernikahan. Tapi sekarang, batik juga digunakan pada acara santai-santai, iya kan. Apakah mereka yang berinteraksi menggunakan kaidah yang berlaku? Ya jelas dong. Kaidah itukan tatacara. Interaksi sosial cenderung dilakukan dengan mengenakan tatacara yang berlaku. Anak berinteraksi dengan orang tua, tatacaranya, anak harus sopan, dan orang tua harus menghargai anak, jadi prinsipnya adil. Bawahan berinteraksi dengan atasan, tentu bawahan akan lebih menaruh hormat pada sang atasan. Kaidah atau tatacara juga bersifat dinamis. Tatacara juga tidak dapat disamaratakan. Tatacara menyapa orang Islam dengan orang kristen berbeda. Tatacara berinteraksi orang Jawa dengan orang Papua juga relatif beda. Namun esensinya sama, yaitu untuk mencukupi kebutuhan antar masing-masing.
Beberapa isyu soal yang menarik dalam materi ciri-ciri interaksi sosial yaitu;
    • bagaimana caranya agar interaksi sosial menciptakan keteraturan sosial, bukan menciptakan ketidakteraturan sosial.
    • faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menarik seseorang melakukan interaksi sosial yang tidak menggunakan norma dan kaidah interaksi sosial yang belaku.
    • contoh-contoh interaksi sosial yang memperteguh karakter bangsa (misal, jujur dan disiplin) dalam rangka membangun negara kesatuan Republik Indonesia.

  1. JAWABAN A
Istilah imitasi sering kita dengar, misalnya di gerai handphone. “ini hp imitasi dari cina, seperti hp BB”. Maksud dari imitasi di atas adalah hanya mirip bungkus/luarnya saja. Bentuk luarnya seperti BB, tapi otaknya seperti Nexian, faham to (jangan marah lho yang hpnya bermerek nexian). Kenapa ya anak-anak muda tidak suka dengan produk hp Indonesia? Apakah karena alasan ekonomis (harga) atau alasan nasionalisme (cinta produk)? Kasihan ya produk hp Indonesia.

Beberapa isyu soal yang menarik dalam materi faktor-faktor yang mendorong tindakan interaksi sosial yaitu;
    • kenapa anak muda dalam berinteraksi meniru luarnya saja (imitasi), misalnya cewek-cewek yang yang menggunakan sepeda motor model mio. Apakah mereka hanya ingin seperti Agnes Monika? Mengapa anak muda tidak mencontoh Agnes Monika yang kulihanya degan BEASISWA? Mengapa anak muda tidak mencontoh Agnes Monika yang banyak prestasi hingga terkenal di kancah internasional? Weleh... weleh …. Apalagi mereka bersepeda motor yang tidak mengenakan helm. Apakah mereka ingin dilihat tampak cantik dengan rambut yang terurai seperti iklan shampo di TV? Atau mereka yang laki-laki tidak mengenakan helm, agar tampak MACHO seperti aktor film laga? (aneh tapi nyata). Saya setiap pagi dibuat terheran-heran saat melintas di jalan raya Pamotan. Tiap pagi pasti melihat banyak pegawai instansi pemerintahan yang tidak mengenakan helm, guru juga ada lho. Tapi anehnya lagi, polisine meneng wae, iki apa-apanan iki, piye-piyenan iki. Harusnya mereka yang menjadi panutan, tapi malah memberi contoh yang gak bener. Padahal mengancam nyawa pengendara sendiri lho. Mudah-mudahan mereka cepat sadar, bahwa sepeda motor dan helm adalah satu paket yang tidak bisa diceraikan.
    • faktor yang mendorong interaksi sosial yang cukup menarik lagi adalah empati. Empati merupakan dimana seseorang merasakan apa yang sedang dirasakan orang lain. Misalnya melihat tayangan TV tentang gunung meletus dan bancir. Mereka yang empatinya bangkit, maka mereka akan melakukan tindakan sesuatu untuk meringankan beban yang sedang tertimpa bencana alam itu. Empati menurut saya penting untuk dikembangkan dalam interaksi sosial di masyarakat, karena indonesia rawan akan bencana. Begitu...
    • apakah motivasi juga menarik? Ya, sangat menarik. Apalagi untuk generasi muda. Semangat untuk lebih baik, banyak prestasi, dan menggapai cinta dan cita yang mulia, kenapa tidak. Tetapi kenapa ya, anak muda sekarang cenderung miskin motivasi? Apakah mereka tidak punya guru motivator ya? Atau malah guru-gurunya tidak berjiwa motivatif? ha...ha....ha..... Mengapa anak muda sekarang lebih suka senang-senang dari pada berjuang untuk mewujudkan pretasi? Mengapa para pelajar lebih suka kosong jam dari pada pelajaran? Mengapa anak pelajar lebih suka pulang pagi daripada membaca buku di perpustakaan? Apakah perpusnya tidak menarik? Apakah koleksi bukunya tidak mampu membangkitkan bakat dan minat siswa? Walah, lha kok bahas sing ora-ora! ha...ha...ha...

  1. JAWABAN A
Apasih tindakan afektif itu? Tindakan afektif itu segala tindakan yang melibatkan perasaan atau emosi. Contoh tindakan afektif diantaranya; marah, cinta, sedih, dongkol, cemberut, iri, dengki, gembira, dan lain-lain. Biasanya tindakan afektif itu tidak bisa dibohongin. Bahkan tindakan inilah yang akan membentuk body language (bahasa tubuh) seseoarang. Orang dapat berbohong saat berinteraksi, tapi bahasa tubuh seseoarang tidak dapat berbohong. Di Australia, anak-anak yang duduk di bangku TK (taman kanak-kanak) sudah diajarkan bahasa tubuh yang bertujuan untuk melindungi dirinya saat berinteraksi di luar. Anak-anak di sana diajarin bagaimana memahami raut wajah orang yang akan mencopet, diajarin tindak-tanduk seorang penculik, diajarin raut wajah yang jujur, dan berbagai ilmu body language lawan bicara. Hebat ya... bagaimana dengan sekolah anda? ha...ha...ha...

Beberapa isyu soal yang menarik dalam materi tindakan sosial yaitu;
  • mengapa para pelajar cenderung tidak terpola tindakan rasional (instrumental) alias masuk akal. Tindakan ini sering kali saya temui di kelas, misalnya pelajar saya tanya, “kenapa banyak orang miskin”, jawabnya “karena nasib”. Iki sing bento gurune opo murite to yo..yo...
  • mengapa dalam upacara selametan, terkadang orang tua lebih diutamakan, dari pada membelanjakan buku referensi untuk anak-anaknya? Ini termasuk contoh dari tindakan yang berorientasi nilai. Memang tidak semua orang tua bertindak demikian, tatapi orang tua yang melakukan demikian biasanya hanya mengenal nilai menghormati para leluhur, dan jika tidak dilakukan, akan merasa bersalah. Orang tua yang demikian cenderung belum mengenal akan mana tindakan yang peting dan mana yang tidak penting. Dalam bermasyarakat, yang terbaik barangkali ya melakukan selametan, ya juga mengutakan pendidikan untuk anak, begitu...
  • mengapa tindakan-tindakan tradisi acapkali ditinggalkan pada jaman sekarang? Misalnya tradisi bersih desa (resik-resik kerja bakti). Bahkan anak muda seakan acuh tak acuh dengan tindakan bersih desa. Mengapa ya? Pada era sekarang, ada tradisi menarik, anak-anak muda kumpul, tidak saling bertutur sapa tetapi malah sibu mencet hand phone nya?

  1. JAWABAN A
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN D
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN E
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN D
Tersugesti seperti halnya tersihir alias tidak berbikir ulang akan tindakan yang dilalakukan itu bermanfaat atau tidak? Apakah tindakan itu membutuhkan dana besar atau tidak? Apakah tindakan itu berseberangan dengan norma dan kaidah yang berlaku atau tidak? Dan lain-lain.
  1. JAWABAN A
Soal nomor delapan ini mendorong kita untuk bermain logika (akal pikiran). Simpati atau rasa tertarik itu berpengaruh pada apa? Soal ini dapat dijawab dengan melakukan analogi seperti di bawah ini. Jika suatu ketika saya tertarik pada gadis yang cantik, maka jelas akan mempengaruhi saya untuk bersikap suka dan ingin mendekati cewek cantik itu. Jadi berpengaruh dalam diri saya (rasa) dan luar diri saya (fisik). Soal ini juga dapat diselesaikan dengan logika antonim atau lawan kata. Lawan katanya psikis adalah fisik. Lawan katanya jiwa adalah raga. Jelas kan?

  1. JAWABAN A & B
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN E
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN D
Mengapa sih kita hidup harus berpatokan dengan norma? Ya jelas dong. Kalau perilaku dan tindakan kita dalam hidup bermasyarakat tidak dipatok (dibatasi dengan norma), maka sangat mungkin orang saling ngawur dalam tatacara mencukupi kebutuhan kesehariannya. Bayangkan saja dijakalu perilaku tanpa norma, tentu akan berantakan tatanan sosial kita. Tujuan norma adalah untuk mengatur perilaku anggota masyarakat dalam berinteraksi sosial dalam rangka mencukupi kebutuhannya. Makanya di dalam setiap tingkatan norma terdapat sankinya. Mereka yang tidak berpatokan dengan norma yang ada, mereka pasti akan mendapatkan sanksi. Fungsi sanksi yaitu untuk mengembalikan perilaku anggota masyarakat untuk kembali pada perilaku sosial yang teratur.

  1. JAWABAN
Pada setiap nilai itu terdapat substansi yang sama, yaitu tentang sesuatu yang isinya baik dan buruk, boleh dan tidak boleh, pantas dan tidak pantas. Ingat, dalam nilai tidak terdapat substansi benar dan salah. Benar dan salah adalah suatu penghakiman, yang berhak menjadi hakim adalah Tuhan. Jika manusia menjadi hakim, biasanya tidak. Tetapi dalam konteks legalitas/ pembenaran, acapkali benar dan salah dikenakan pada perilaku seseorang. Jadi secara umum fungsi nilai yaitu untuk alat ukur perilaku manusia. Ukurannya adalah berkualitas atau tidak berkualitas? Ukuran dalam nilai ini jangan dibayangkan seperti mengukur pantat seseorang yang dapat ditemukan angka lebarnya pantat berapa. Nilai itu ukurannya abstrak yang berisi kualitas. Jika perilaku itu bernilai atau berkualitas tinggi, maka perilaku itu dipastikan dapat menciptakan keteraturan sosial yang tinggi, begitu sebaliknya. Makanya dalam nilai itu ujung-ujungnya ya menciptakan strata sosial karena ada sesuatu yang dihargai dan dibenci.

Beberapa isyu soal yang menarik tentang fungsi nilai diantaranya;
- mengapa nilai-nilai sosial belum sepenuhnya mampu memberi ukuran perilaku anggota masyarakat untuk berperilaku berkualitas?
- mengapa nilai-nilai sosial saat ini semakin tergerus dengan perubahan sosial?

  1. JAWABAN C
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN C
Norma atau aturan-aturan atau kaidah-kaidah untuk berinteraksi satu sama yang lain. Jadi norma akan mengendalikan dan membatasi tindakan seseoarang baik dari dalam diri seseorang (perasaan nyaman dan tidak nyaman) maupun di luar diri seseorang (adanya penghargaan dan sanksi)

  1. JAWABAN C
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN C
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN B
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN E
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN D
Penjelasan sudah sangat jelas

  1. JAWABAN A
Penjelasan sudah sangat jelas

PAMOTAN, 06 DESEMBER 2010
PENDAMPING KIR
SUHADI
+6285226258170