Berikut ini adalah SKL sosiologi 2011. Berdasarkan informasi dari Waka Kurikulum SMA N 1 Pamotan, SKL sosiologi yang di UN-kan, masih sama dengan tahun kemarin. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk siswa SMAPA kelas XII, terimakasih.
Kamis, 27 Januari 2011
Kemampuan Yang di Ujikan
PENGUASAAN MATERI SOAL SOSIOLOGI
SOAL PAKET A
KEMAMPUAN YANG DIUJI
UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO. SOAL | KEMAMPUAN YANG DIUJI |
4 | Mengidentifikasi yg termasuk ciri/unsur pembentuk keteraturan sosial |
27 | Menjelaskan kesesuaian sikap & perilaku sosial dg kehidupan multikultural |
36 | Menjelaskan sebagai dampak negatif dari liberalisme/sekularisme/westernisasi |
32 | Menjelaskan arah kecenderungan terjadinya perubahan sosial |
15 | Menentukan bentuk struktur sosial majemuk berdasarkan skema yg disajikan |
45 | Mengidentifikasi jenis sampel berdasarkan contoh yg disajikan |
23 | Mengidentifikasikannya faktor penghambat/pendorong mobilitas sosial |
11 | Mengidentifikasi sifat/cara pengendalian sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
35 | Mengidentifikasi dampak positif/negatif globalisasi/demokratisasi |
21 | Mengidentifikasi saluran mobilitas sosial |
28 | Mengidentifikasi yg termasuk politik aliran/primordialisme |
14 | Mengidentifikasi fungsi/unsur dari sistem pelapisan sosial |
12 | Mengidentifikasi dasar/parameter pembentukan stratifikasi sosial masyarakat |
18 | Mengidentifikasi akibat dari konflik sosial |
24 | Menentukan yg termasuk gemeinshaft/gesselschaft |
39 | Menjelaskan fungsi lembaga pendidikan/agama bagi pembentukan kepribadian |
33 | Menjelaskan sebab terjadinya disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial |
46 | Menentukan variabel yg diteliti berdasarkan contoh yg disajikan |
22 | Mengidentifikasi dua ciri suatu komunitas (paguyuban/patembayan) |
48 | Mengidentifikasi teknik pengumpulan data berdasrakan contoh yg disajikan |
17 | Menentukan bentuk akomodasi penyelesaian konflik sosial yg terjadi pd masyarakat |
34 | Menyebutkan faktor pendorong/penghambat terjadinya perubahan sosial |
26 | Menganalisis pengaruh interseksi/asimilasi/amalgasi/konsolidasi sosial thd integrasi |
5 | Menentukan bentuk/jenis/tipe kegiatan sosialisasi dlm masyarakat |
42 | Menjelaskan pentingnya syarat terjadi penelitian yg baik |
43 | Mengidentifikasi jenis data penelitian berdasarkan contoh yg disajikan |
31 | Menyimpulkan faktor penyebab terjadinya perubahan perilaku sosial |
19 | Menganalisis bentuk kemajemukan struktur sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
30 | Menjelaskan arti perubahan sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
9 | Mengidentifikasi bentuk/jenis/sifat perilaku menyimpang dr kriteria tertentu |
13 | Menjelaskan bentuk ciri/sifat pelapisannya dari gbr piramida sosial masyarakat |
7 | Menyimpulkan hubungan antara kepribadian dg kebudayaan |
44 | Mengidentifikasi teknik sampling yg digunakan berdasarkan contoh yg disajikan |
20 | Menjelaskan bentuk mobilitas |
41 | Menjelaskan fungsi lembaga politik tertentu bagi masyarakat |
16 | Mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya konflik sosial |
40 | Menjelaskan fungsi lembaga ekonomi/politik/hukum bagi masyarakat |
8 | Mengidentifikasi sebab terjadinya perilaku menyimpang |
10 | Menjelaskan fungsi pengendalian sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
29 | Mengidentifikasi bentuk perubahan sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
37 | Menjelaskan fungsi/tujuan dari lembaga sosial tertentu bagi kehidupan masyarakat |
1 | Menentukan bentuk interaksi sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
2 | Menjelaskan faktor yg mempengaruhi terjadiya interaksi sosial |
3 | Menentukan jenis nilai/norma yg mendasari perilaku pd contoh |
50 | Menjelaskan fungsi laporan hasil penelitian bagi peneliti/masyarakat |
25 | Menjelaskan sebab terjadinya kemajemukan masyarakat Indonesia |
47 | Mengidentifikasi kelebihan/kekurangan dari teknik pengumpulan data tertentu |
49 | Menginterpretasikan kecenderungan data angka tendensi sentral |
6 | Mengidentifikasi fungsi media sosialisasi bagi pembentukan kepribadian |
38 | Mengidentifikasi fungsi sosialisasi/afeksi/ekonomi berdasarkan contoh |
Catatan:
Kemampuan Yang Diujikan untuk soal un sosiologi pada tahun 2011, masih menggunakan Kemampuan Yang Diujikan pada tahun 2010. Dengan demikian materi ini sangat relevan untuk prediksi soal un sosiologi pada tahun ini.
PENGUASAAN MATERI SOAL SOSIOLOGI
SOAL PAKET B
KEMAMPUAN YANG DIUJI
UJIAN NASIONAL SMA/MA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
NO. SOAL | KEMAMPUAN SOAL YANG DIUJIKAN |
17 | Mengidentifikasi akibat dari konflik sosial |
24 | Menjelaskan sebab terjadinya kemajemukan masyarakat Indonesia |
46 | Mengidentifikasi teknik pengumpulan data berdasrakan contoh yg disajikan |
29 | Menjelaskan sebagai dampak negatif dari liberalisme/sekularisme/westernisasi |
33 | Menyimpulkan faktor penyebab terjadinya perubahan perilaku sosial |
16 | Menentukan bentuk akomodasi penyelesaian konflik sosial yg terjadi pd masyarakat |
40 | Menjelaskan fungsi lembaga pendidikan/agama bagi pembentukan kepribadian |
12 | Menentukan bentuk struktur sosial majemuk berdasarkan skema yg disajikan |
21 | Mengidentifikasi dua ciri suatu komunitas (paguyuban/patembayan) |
23 | Menjelaskan bentuk mobilitas |
43 | Mengidentifikasi jenis data penelitian berdasarkan contoh yg disajikan |
18 | Mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya konflik sosial |
20 | Mengidentifikasikannya faktor penghambat/pendorong mobilitas sosial |
34 | Menyebutkan faktor pendorong/penghambat terjadinya perubahan sosial |
6 | Menentukan bentuk/jenis/tipe kegiatan sosialisasi dlm masyarakat |
49 | Mengidentifikasi jenis sampel berdasarkan contoh yg disajikan |
15 | Mengidentifikasi dasar/parameter pembentukan stratifikasi sosial masyarakat |
45 | Menjelaskan fungsi laporan hasil penelitian bagi peneliti/masyarakat |
30 | Mengidentifikasi dampak positif/negatif globalisasi/demokratisasi |
48 | Menentukan variabel yg diteliti berdasarkan contoh yg disajikan |
9 | Menjelaskan fungsi pengendalian sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
37 | Menjelaskan pentingnya syarat terjadi penelitian yg baik |
7 | Menyimpulkan hubungan antara kepribadian dg kebudayaan |
11 | Mengidentifikasi sebab terjadinya perilaku menyimpang |
14 | Menjelaskan bentuk ciri/sifat pelapisannya dari gbr piramida sosial masyarakat |
28 | Menganalisis pengaruh interseksi/asimilasi/amalgasi/konsolidasi sosial thd integrasi |
1 | Menentukan jenis nilai/norma yg mendasari perilaku pd contoh |
3 | Mengidentifikasi yg termasuk ciri/unsur pembentuk keteraturan sosial |
4 | Menentukan bentuk interaksi sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
35 | Menjelaskan arti perubahan sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
25 | Menentukan yg termasuk gemeinshaft/gesselschaft |
10 | Mengidentifikasi bentuk/jenis/sifat perilaku menyimpang dr kriteria tertentu |
22 | Mengidentifikasi saluran mobilitas sosial |
42 | Menjelaskan fungsi/tujuan dari lembaga sosial tertentu bagi kehidupan masyarakat |
5 | Mengidentifikasi fungsi media sosialisasi bagi pembentukan kepribadian |
41 | Mengidentifikasi fungsi sosialisasi/afeksi/ekonomi berdasarkan contoh |
26 | Menjelaskan kesesuaian sikap & perilaku sosial dg kehidupan multikultural |
39 | Menjelaskan fungsi lembaga ekonomi/politik/hukum bagi masyarakat |
27 | Mengidentifikasi yg termasuk politik aliran/primordialisme |
31 | Menjelaskan sebab terjadinya disintegrasi sebagai akibat perubahan sosial |
19 | Menganalisis bentuk kemajemukan struktur sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
50 | Mengidentifikasi teknik sampling yg digunakan berdasarkan contoh yg disajikan |
38 | Menjelaskan fungsi lembaga politik tertentu bagi masyarakat |
8 | Mengidentifikasi sifat/cara pengendalian sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
13 | Mengidentifikasi fungsi/unsur dari sistem pelapisan sosial |
32 | Menjelaskan arah kecenderungan terjadinya perubahan sosial |
36 | Mengidentifikasi bentuk perubahan sosial berdasarkan contoh yg disajikan |
47 | Mengidentifikasi kelebihan/kekurangan dari teknik pengumpulan data tertentu |
2 | Menjelaskan faktor yg mempengaruhi terjadiya interaksi sosial |
44 | Menginterpretasikan kecenderungan data angka tendensi sentral |
Catatan:
Kemampuan Yang Diujikan untuk soal un sosiologi pada tahun 2011, masih menggunakan Kemampuan Yang Diujikan pada tahun 2010. Dengan demikian materi ini sangat relevan untuk prediksi soal un sosiologi pada tahun ini.
Siasat Lulus UN Sosiologi 2011
Tadi pagi saya mengisi jam tambahan sosiologi di kelas xii ips 2 smapa. Sempat sebelum masuk saya ditegur salah satu siswa kelas xii ips 1 smapa, karena kemarin saya benar-benar lupa mengisi jam tambahan di kelas itu. Tentu saya langsung melempar senyum, mengklarivikasi, dan mohon maaf.
Pagi tadi saya memberi materi tentang strategi membuat soal un sosiologi. Materi ini saya pandang penting, karena siswa hingga saat ini hanya diberi materi sosiologi, tidak diberi ilmu tentang bagaimana membuat materi.Materi ini saya pandang penting, karena membangun mental siswa untuk berfikir satu langkah lebih maju. Jika siswa sekolah lain hanya bekajar materi, saya harap siswa smapa selain selesai dalam materi, juga menguasai teknik dan skenario pembuatan soal. Tentu ilmu yang saya sampaikan tadi pagi tidak pakem. Ilmu tadi pagi tidak ada buku referensinya. Tapi saya bela-belain belajar semalem suntuk dan bangun jam empat pagi untuk meneruskan bagaimana belajar membuat soal un sosiologi.
Sehari sebelumnya saya dapat dua lembar hasil statistik ketuntatasan siswa ips smapa tahun kemarin, yang isinya tentang kemampuan yang diujikan dalam pelajaran sosiologi. Dua lembar itu isinya tentang ketercapaian siswa dalam menyelesaikan soal yang jumlahnya 50 butir dengan kode soal A dan kode soal B. Lembaran tersebut saya dapatkan dari bu in yang telah mengikuti bedah skl un sosiologi dengan para guru se kabupaten rembang dengan pendamping dosen dari UNNES yang kebetulan dosen tersebut adalah dosen penguji skripsi saya saat di UNNES dahulu kala. Lembaran ini telah saya bagikan pada siswa kelas xi ips 2 smapa. Kepada yang berkenan, silahkan meminjam atau menghubungi pihak kurikulum smapa. Berikut beberapa langkah yang sempat saya sampaikan pagi tadi tentang siasat membuat soal UN sosiologi. Langkah-langkah ini hanya sebatas informasi yang kebenarannya belum dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ulasan singkatnya.
Langkah-langkah mahir menyusun soal UN Sosiologi 2011
Pagi tadi saya memberi materi tentang strategi membuat soal un sosiologi. Materi ini saya pandang penting, karena siswa hingga saat ini hanya diberi materi sosiologi, tidak diberi ilmu tentang bagaimana membuat materi.Materi ini saya pandang penting, karena membangun mental siswa untuk berfikir satu langkah lebih maju. Jika siswa sekolah lain hanya bekajar materi, saya harap siswa smapa selain selesai dalam materi, juga menguasai teknik dan skenario pembuatan soal. Tentu ilmu yang saya sampaikan tadi pagi tidak pakem. Ilmu tadi pagi tidak ada buku referensinya. Tapi saya bela-belain belajar semalem suntuk dan bangun jam empat pagi untuk meneruskan bagaimana belajar membuat soal un sosiologi.
Sehari sebelumnya saya dapat dua lembar hasil statistik ketuntatasan siswa ips smapa tahun kemarin, yang isinya tentang kemampuan yang diujikan dalam pelajaran sosiologi. Dua lembar itu isinya tentang ketercapaian siswa dalam menyelesaikan soal yang jumlahnya 50 butir dengan kode soal A dan kode soal B. Lembaran tersebut saya dapatkan dari bu in yang telah mengikuti bedah skl un sosiologi dengan para guru se kabupaten rembang dengan pendamping dosen dari UNNES yang kebetulan dosen tersebut adalah dosen penguji skripsi saya saat di UNNES dahulu kala. Lembaran ini telah saya bagikan pada siswa kelas xi ips 2 smapa. Kepada yang berkenan, silahkan meminjam atau menghubungi pihak kurikulum smapa. Berikut beberapa langkah yang sempat saya sampaikan pagi tadi tentang siasat membuat soal UN sosiologi. Langkah-langkah ini hanya sebatas informasi yang kebenarannya belum dapat dipertanggungjawabkan. Berikut ulasan singkatnya.
Langkah-langkah mahir menyusun soal UN Sosiologi 2011
- memiliki SKL yang berlaku yang isinya tentang kemampuan yang diujikan sejumlah 50 butir soal dengan kode A dan kode B. Untuk SKL silahkan buka link ini http://sosiologismapa.blogspot.com/2011/01/skl-sosiologi-20102011.html. Soal dengan Kode A dan Kode B memiliki kesamaan akan kemampuan yang diujikan, namun setiap soal dibuat dengan deskripsi dan pilihan jawaban yang berbeda. Selanjutnya untuk kemampuan yang di ujikan pada kode soal A dan B dapat dilihat pada link ini http://sosiologismapa.blogspot.com/2011/01/kemampuan-yang-di-ujikan.html.
- memiliki materi sosiologi kelas x, xi, dan xii baik dalam bentuk buku catatan, buku paket, lks, dan berbagai sumber relevan lainnya.
- memiliki soal UN sosiologi minimal tiga tahun terakhir (tahun 2010, 2009, dan 2008).
- mencocokkan kemampuan yang diujikan dengan materi yang dimikili.
- melihat kata kerja pada setiap kemampuan yang dimiliki. berdasarkan data yang telah saya lihat, beberapa kata perintah (kata awal) dalam kemampuan yang diujikan diantaranya; mengidentifikasi, menjelaskan, menganalisis, menginterpretasi, dan lain-lain. kata perintah ini juga sama persis dengan apa yang ada pada SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) dalam silabus sosiologi.
- mencari arti dari kata perintah tersebut dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau lihat arti dari kamus online misalnya http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/. ketik saja kata kunci tersebut agar anda jelas apa yang dimaksud dari kemampauan yang diujikan.
- menguasai materi pada setiap kemampuan yang diujikan. misalnya kemampuan yang diujikan "mengidentifikasi mobilitas sosial pada masyarakat majmuk seperti contoh yang disajikan". misalya setelah dilacak materi tentang mobilitas sosial dalam masyarakat majmuk yaitu mobilitas sosial vertikal dan mobilitas sosial horizontal, dan campuran. materi jenis-jenis mobilitas harus dikuasai beserta contoh-contohnya. teknik ini juga berlaku untuk semua materi yang ada pada kemampuan yang diujikan.
- langkah selanjutnya yaitu anda mencoba untuk membuat suatu deskripsi yang pedomannya pada kemampuan yang diujikan. jika kemampuan yang diujikan itu berbunyi "mengidentifikasi mobilitas sosial pada masyarakat majmuk seperti contoh yang disajikan", maka anda perlu mencoba membuat soal yang isinya tentang deskripsi mobilitas sosial (soal cerita yang memuat jenis-jenis mobilitas sosial). untuk melihat contoh yang lebih gamblang, silahkan kroscek antara lembar kemampuan yang diujikan pada salah salah satu kode soal (misalnya Kode Soal A) dengan soal UN sosiologi kemarin.membuat soal deskripsi ini dapat dilakukan sendiri, dalam setiap kemampuan yang diujikan minimal ada tiga kategori soal, yaitu soal kesulitan tinggi, soal dengan tingkat kesulitan sedang, dan kesulitan rendah.
- dalam membuat soal tersebut, anda perlu memperhatikan isu-isu sosial terkini. siswa ips jangan enggan untuk melihat berita di tv, di koran, dan di internet misalnya berita di yahoo dan di google. (bagian tentang trend isu-isu sosial terkini ini, insyaallah akan saya tulis dalam artikel khusus pada kesempatan dan laman lain)
- lakukan perbandingan soal yang anda buat dengan soal UN sosiologi dalam tiga tahun terakhir. bagaimana hasilnya.
- ujicobakan dengan teman-teman anda sekelas atau lintas sekolah. terlebih anda membuat kelompok diskusi soal un sosiologi. kelompok diskusi ini akan membantu anda. tentu kelompok tersebut dengan pendampingan guru sosiologi. jika telah diujicobakan, bagaimana respon dan tanggapan teman anda tentang soal yang anda buat. berbuatlah saling menukarkan soal sosiologi yang anda buat dengan teman-teman anda.
- tidak ada salahnya teknik ini anda gunakan pada mata pelajaran selain sosiologi, misalnya pada mata pelajaran geografi dan ekonomi (ilmu serumpun dalam ilmu-ilmu sosial).
Kamis, 20 Januari 2011
Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
Oleh: Suhadi Rembang
Materi desa dan kota ini menjadi penting kemudian, ketika kita membahas tentang suatu perubahan sosial. Dalam mata pelajaran sosiologi, sebagian besar didominasi dengan materi perubahan. Lihat saja silabus sosiologi BNSP dengan kurikulum KTSP, sebagian besar menggunakan pendekatan teori evolusi. Misalnya materi tentang; interaksi sosial (kelas x), sosialisasi (kelas x), kelompok sosial (kelas xi), mobilitas sosial (kelas xi), struktur sosial (kelas xi), perubahan sosial (kelas xii), lembaga sosial (kelas xii). Point dari teori evolusi memandang bahwa masyarakat itu cenderung berupah dalam rangka mencapi suatu kemakmuran sosial.
Materi desa dan kota menjadi sentral karena objek dari pendekatan teori evolusi adalah desa dan kota, dan atau tradisional dan modern. Desa dan tradisional merupakan titik awal yang sering dijadikan objek untuk menunjukkan masyarakat yang belum berubah dan masih bersahabat dengan alam. Selanjutnya kota dan modern merupakan simbol dari perubahan. Kota dan modern di-identikkan dengan suatu hal yang baru, dalam konteks perubahan. Berikut ini merupakan perbedaan secara umum antara desa dan kota, dan antara tradisional dan modern.
bersambung .... (sosiologismapa@yahoo.co.id) fb: sosiologismapa
Materi desa dan kota ini menjadi penting kemudian, ketika kita membahas tentang suatu perubahan sosial. Dalam mata pelajaran sosiologi, sebagian besar didominasi dengan materi perubahan. Lihat saja silabus sosiologi BNSP dengan kurikulum KTSP, sebagian besar menggunakan pendekatan teori evolusi. Misalnya materi tentang; interaksi sosial (kelas x), sosialisasi (kelas x), kelompok sosial (kelas xi), mobilitas sosial (kelas xi), struktur sosial (kelas xi), perubahan sosial (kelas xii), lembaga sosial (kelas xii). Point dari teori evolusi memandang bahwa masyarakat itu cenderung berupah dalam rangka mencapi suatu kemakmuran sosial.
Materi desa dan kota menjadi sentral karena objek dari pendekatan teori evolusi adalah desa dan kota, dan atau tradisional dan modern. Desa dan tradisional merupakan titik awal yang sering dijadikan objek untuk menunjukkan masyarakat yang belum berubah dan masih bersahabat dengan alam. Selanjutnya kota dan modern merupakan simbol dari perubahan. Kota dan modern di-identikkan dengan suatu hal yang baru, dalam konteks perubahan. Berikut ini merupakan perbedaan secara umum antara desa dan kota, dan antara tradisional dan modern.
bersambung .... (sosiologismapa@yahoo.co.id) fb: sosiologismapa
Selasa, 18 Januari 2011
Mengenal Kelompok Sosial
Oleh: Suhadi Rembang
Pada dasarnya jenis kelompok sosial itu digolongkan menjadi dua, yaitu kelompok sosial tradisional dan kelompok sosial modern. Penggolongan berikutnya ada yang membagi dalam dua jenis, yaitu kelompok sosial yang berirama perdesaan dan kelompok sosial yang berirama perkotaan. Cara pandangan evolusi (perubahan) yang dikotomis (pembeda) ini masih menjadi panglima dalam menggolongkan kelompok sosial.
Pada awalmulanya, kelompok sosial tercipta karena proses interaksi manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Mengapa orang melakukan interaksi? Karena manusia tidak mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Inilah awal dari lahirnya ketergantungan antar manusia bahkan antar kelompok, ketergantungan antar bangsa dan negara.
Kebutuhan manusia juga bersifat evolutif. Mulanya, kebutuhan manusia hanya sebatas makan, keselamatan, dan ketenangan. Namun dalam perkembangan sosial, kebutuhan manusia semakin komplek. Saat itulah manusia melakukan interaksi antar sesama. Dalam perkembangan selanjutnya, manusia tidak cukup mencukupi kebutuhannya, kemudian melakukan interaksi dengan kelompok. Bahkan terjadi interaksi kelompok dengan kelompok.
Kebutuhan yang dicukupi dalam proses interaksi tersebut diantaranya;
- kebutuhan ekonomi untuk makan
- kebutuhan keamanan untuk selamat
- kebutuhan kesehatan untuk bekerja
- kebutuhan politik untuk kekuasaan
- kebutuhan pendidikan untuk cerdas dengan alam
- kebutuhan seni untuk refresing
- kebutuhan teknologi untuk alat menguasai alam
- kebutuhan informasi untuk peta hidup
- kebutuhan keyakinan untuk kebenaran
dan berbagai macam kebutuhan lainnya yang semakin bertambah seiring dengan perubahan sosial dan budaya.
Dengan terjadinya proses interaksi dalam berbagai bidang di atas, kemudian lahirkan berbagai macam kelompok sosial/lembaga sosial. Jenis kelompok sosial/lembaga sosial seiring dnegan ragam kebutuhan manusia masa kini. Karena sifatnya berirama dengan kebutuhan manusia, lembaga sosial yang ada di masyarakat diantaranya;
- lembaga politik contohnya parpol
- lembaga ekonomi contohnya pasar
- lembaga kesehatan contohnya rumah sakit
- lembaga keamanan contohnya TNI/POLRI
- lembaga kesenian contohnya sanggar seni
- lembaga pendidikan contohnya sekolah
- lembaga hukum contohnya pengadilan
- lembaga agama contohnya MUI, KGI, dll
- lembaga teknologi contohnya PLN
- lembaga informasi contohnya TVRI
dan masih banyak lembaga sosial yang tumbuh di masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan manusia. Demikian sejarah terbentunya kelompok sosial/ lembaga sosial yang ada di sekitar kita. Tentu tiap-tiap lembaga sosial yang ada ini memiliki fungsi dalam mensejahterakan masyarakat pada umumnya. Lembaga sosial yang berifat demikian maka akan langgeng. Sebaliknya bagi lembaga sosial yang malah menyengsarakan masyarakat, umur lembaga tersebut tidak akan lama (terjadi evolusi kelompok sosial).
Dalam mengenal kelompok sosial, beberapa ahli cenderung menggunakan pandangan awal seperti pada tulisan pada bagian atas. Beberapa ahli seperti Durkheim dan kawan-kawan sejawatnya dapat dilihat. Walaupun relatif sama dalam penggolongan kelompok sosial yang ada, ternyata setiap ahli tersebut memiliki titik penekanan yang berbeda, berikut ulansan singkatnya.
Emile Durkheim menggolongkan kelompok sosial menjadi dua, yaitu kelompok solidaritas mekanik dan kelompok solidaritas organik. Durkheim menitik beratkan kelompok sosialnya pada ranah kebutuhan solitaritas atau rasa senasib. Solidaritas mekanik yaitu solidaritas yang muncul begitu saja seperti rasa solider pada masyarakat desa. Sedangkan solidaritas organik yaitu solidaritas yang muncul karena kesamaan profesi. Solidaritas ini telah mengusung kepentingan yang seprofesi, setujuan dan se-orientasi dalam hal ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari konsep Dhurkeim yang menggunakan kata organik dengan pendekatan fungsi. Setiap organ selalu memiliki fungsi. Jika organ tidak melakukan fungsi, maka organ itu akan semrawut. Dengan demikian organik yang dimaksud adalah suatu tatanan (psosisi) yang memiliki fungsi untuk mencukupi kebutuhan anggota kelompoknya. Kelompok sosial ini marak terdapat di perkotaan dan lambat laun telah merambah di masyarakat semi perkotaan.
Kemudian Tonnies, menggolongkan kelompok sosial juga menjadi dua, yaitu gemeinshcaft (paguyuban) dan gesselshcaft (patembayan). Pada dasarnya klasifikasi kelompok sosoial Tonnies ini cenderung sama dengan Durkheim. Penekanan Tonnies dalam menggolongkan kelompok sosialnya itu pada kekuatan akan ikatan sosialnya. Gemeinshcaft menekankan pada ikatan kekeluargaan seperti yang ada di desa. Gemenshcaft sendiri dibagi lagi menjadi tiga yaitu gemenshcaft by blood (kelompok sosial karena ada hubungan darah), gemenshcaft by place (kelompok sosial karena ada hubungan tempat kelahiran), dan gemenshcaft by mind (kelompok sosial karena adanya kesamaan pemikiran/pandangan). Sedangkan Gesellshcaft menekankan ikatan pada profesi atau orientasi profit seperti yang ada di kota.
Selanjutnya penggolongan kelompok sosial menurut Cooley. Cooley membagi kelompok sosial menjadi dua, yaitu kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder. Cooley menekankan kelompok sosial pada aspek kebutuhan manusia. Pertama kali kelompok sosial yang dibutuhkan manusia yaitu keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial yang paling primer. Kebutuhan akan kasingsayang, pendidikan, dan perlindungan terjawab dengan adanya keluarga. Namun dalam perjalannya, keluarga sebagai kelompok primer tidak mampu membendung kebutuhan manusia. Pendidikan, keamanan, dan lain-lain semakin kompleks tuntutannya. Dengan manusia itu keluar dari kelompok sosial yang paling dasar untuk membuat kelompok sekunder. Kelompok sekunder tersebut contohnya partai politik, sekolahan, rumah sakit, pasar, dan lain-lain.
Selanjutnya menggolongkan kelompok sosial dalam dua kelompok, yaitu in-group (kelompok dalam) dan out-group (kelompok luar). Mereka yang masuk dalam golongan kelompok dalam biasa masih memiliki ikatan sosial yang kuat, norma yang ketat, nilai-nilai yang dianggap agung, serta dikontrol dengan perilaku para anggotanya yang penuh dengan pengendalian sosial/ batasan-batasan tindakan yang jelas. Kelompok dalam ini dapat kita jumpai misalnya kelompok sosial "badui dalam" yang ada di perdesaan dan sifatnya masih tradisional. Selanjutnya bagi mereka yang masuk pada golongan kelompok luar biasanya ditandai dengan longgarnya aturan, nilai-nilai, dan perilaku tiap-tiap anggotanya. Kelompok ini kita jumpai pada kelompok "baduy luar".
Ahli yang mengkaji kelompok sosial selanjutnya adalah Robert K. Merton. Merton membagi kelompok sosial dalam dua jenis, yaitu membership group dan reference group. Membership group merupakan kelompok sosial yang hanya secara administratif tercatat sebagai anggota kelompok sosial yang bersangkutan. Mereka ini hanya sebatas mengikuti aturan dan nilai-nilai yang telah di tetapkan oleh kelompok sosial tersebut, contohnya anggota kelompok pecinta sepakbola. Selanjutnya reference group yaitu suatu kelompok yang menjadi kiblat/pedoman dalam hal pemikiran-sikap-perilaku pada masyarakat luas. Golongan ini biasanya menempati strata (status-posisi-peran) tinggi dalam masyarakat. Beberapa contoh dari reference group diantaranya; kelompok IDI (ikatan dokter indonesia), MUI (majlis ulama indonesia) dan kelompok PGRI (persatuan guru indonesia). Pemikiran, sikap, dan perilaku seorang dokter-ulama-danguru biasanya masih menjadi pedoman pada masyarakat luas.
Pada dasarnya jenis kelompok sosial itu digolongkan menjadi dua, yaitu kelompok sosial tradisional dan kelompok sosial modern. Penggolongan berikutnya ada yang membagi dalam dua jenis, yaitu kelompok sosial yang berirama perdesaan dan kelompok sosial yang berirama perkotaan. Cara pandangan evolusi (perubahan) yang dikotomis (pembeda) ini masih menjadi panglima dalam menggolongkan kelompok sosial.
Pada awalmulanya, kelompok sosial tercipta karena proses interaksi manusia dalam mencukupi kebutuhannya. Mengapa orang melakukan interaksi? Karena manusia tidak mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Inilah awal dari lahirnya ketergantungan antar manusia bahkan antar kelompok, ketergantungan antar bangsa dan negara.
Kebutuhan manusia juga bersifat evolutif. Mulanya, kebutuhan manusia hanya sebatas makan, keselamatan, dan ketenangan. Namun dalam perkembangan sosial, kebutuhan manusia semakin komplek. Saat itulah manusia melakukan interaksi antar sesama. Dalam perkembangan selanjutnya, manusia tidak cukup mencukupi kebutuhannya, kemudian melakukan interaksi dengan kelompok. Bahkan terjadi interaksi kelompok dengan kelompok.
Kebutuhan yang dicukupi dalam proses interaksi tersebut diantaranya;
- kebutuhan ekonomi untuk makan
- kebutuhan keamanan untuk selamat
- kebutuhan kesehatan untuk bekerja
- kebutuhan politik untuk kekuasaan
- kebutuhan pendidikan untuk cerdas dengan alam
- kebutuhan seni untuk refresing
- kebutuhan teknologi untuk alat menguasai alam
- kebutuhan informasi untuk peta hidup
- kebutuhan keyakinan untuk kebenaran
dan berbagai macam kebutuhan lainnya yang semakin bertambah seiring dengan perubahan sosial dan budaya.
Dengan terjadinya proses interaksi dalam berbagai bidang di atas, kemudian lahirkan berbagai macam kelompok sosial/lembaga sosial. Jenis kelompok sosial/lembaga sosial seiring dnegan ragam kebutuhan manusia masa kini. Karena sifatnya berirama dengan kebutuhan manusia, lembaga sosial yang ada di masyarakat diantaranya;
- lembaga politik contohnya parpol
- lembaga ekonomi contohnya pasar
- lembaga kesehatan contohnya rumah sakit
- lembaga keamanan contohnya TNI/POLRI
- lembaga kesenian contohnya sanggar seni
- lembaga pendidikan contohnya sekolah
- lembaga hukum contohnya pengadilan
- lembaga agama contohnya MUI, KGI, dll
- lembaga teknologi contohnya PLN
- lembaga informasi contohnya TVRI
dan masih banyak lembaga sosial yang tumbuh di masyarakat dalam rangka mencukupi kebutuhan manusia. Demikian sejarah terbentunya kelompok sosial/ lembaga sosial yang ada di sekitar kita. Tentu tiap-tiap lembaga sosial yang ada ini memiliki fungsi dalam mensejahterakan masyarakat pada umumnya. Lembaga sosial yang berifat demikian maka akan langgeng. Sebaliknya bagi lembaga sosial yang malah menyengsarakan masyarakat, umur lembaga tersebut tidak akan lama (terjadi evolusi kelompok sosial).
Dalam mengenal kelompok sosial, beberapa ahli cenderung menggunakan pandangan awal seperti pada tulisan pada bagian atas. Beberapa ahli seperti Durkheim dan kawan-kawan sejawatnya dapat dilihat. Walaupun relatif sama dalam penggolongan kelompok sosial yang ada, ternyata setiap ahli tersebut memiliki titik penekanan yang berbeda, berikut ulansan singkatnya.
Emile Durkheim menggolongkan kelompok sosial menjadi dua, yaitu kelompok solidaritas mekanik dan kelompok solidaritas organik. Durkheim menitik beratkan kelompok sosialnya pada ranah kebutuhan solitaritas atau rasa senasib. Solidaritas mekanik yaitu solidaritas yang muncul begitu saja seperti rasa solider pada masyarakat desa. Sedangkan solidaritas organik yaitu solidaritas yang muncul karena kesamaan profesi. Solidaritas ini telah mengusung kepentingan yang seprofesi, setujuan dan se-orientasi dalam hal ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari konsep Dhurkeim yang menggunakan kata organik dengan pendekatan fungsi. Setiap organ selalu memiliki fungsi. Jika organ tidak melakukan fungsi, maka organ itu akan semrawut. Dengan demikian organik yang dimaksud adalah suatu tatanan (psosisi) yang memiliki fungsi untuk mencukupi kebutuhan anggota kelompoknya. Kelompok sosial ini marak terdapat di perkotaan dan lambat laun telah merambah di masyarakat semi perkotaan.
Kemudian Tonnies, menggolongkan kelompok sosial juga menjadi dua, yaitu gemeinshcaft (paguyuban) dan gesselshcaft (patembayan). Pada dasarnya klasifikasi kelompok sosoial Tonnies ini cenderung sama dengan Durkheim. Penekanan Tonnies dalam menggolongkan kelompok sosialnya itu pada kekuatan akan ikatan sosialnya. Gemeinshcaft menekankan pada ikatan kekeluargaan seperti yang ada di desa. Gemenshcaft sendiri dibagi lagi menjadi tiga yaitu gemenshcaft by blood (kelompok sosial karena ada hubungan darah), gemenshcaft by place (kelompok sosial karena ada hubungan tempat kelahiran), dan gemenshcaft by mind (kelompok sosial karena adanya kesamaan pemikiran/pandangan). Sedangkan Gesellshcaft menekankan ikatan pada profesi atau orientasi profit seperti yang ada di kota.
Selanjutnya penggolongan kelompok sosial menurut Cooley. Cooley membagi kelompok sosial menjadi dua, yaitu kelompok sosial primer dan kelompok sosial sekunder. Cooley menekankan kelompok sosial pada aspek kebutuhan manusia. Pertama kali kelompok sosial yang dibutuhkan manusia yaitu keluarga. Keluarga merupakan kelompok sosial yang paling primer. Kebutuhan akan kasingsayang, pendidikan, dan perlindungan terjawab dengan adanya keluarga. Namun dalam perjalannya, keluarga sebagai kelompok primer tidak mampu membendung kebutuhan manusia. Pendidikan, keamanan, dan lain-lain semakin kompleks tuntutannya. Dengan manusia itu keluar dari kelompok sosial yang paling dasar untuk membuat kelompok sekunder. Kelompok sekunder tersebut contohnya partai politik, sekolahan, rumah sakit, pasar, dan lain-lain.
Selanjutnya menggolongkan kelompok sosial dalam dua kelompok, yaitu in-group (kelompok dalam) dan out-group (kelompok luar). Mereka yang masuk dalam golongan kelompok dalam biasa masih memiliki ikatan sosial yang kuat, norma yang ketat, nilai-nilai yang dianggap agung, serta dikontrol dengan perilaku para anggotanya yang penuh dengan pengendalian sosial/ batasan-batasan tindakan yang jelas. Kelompok dalam ini dapat kita jumpai misalnya kelompok sosial "badui dalam" yang ada di perdesaan dan sifatnya masih tradisional. Selanjutnya bagi mereka yang masuk pada golongan kelompok luar biasanya ditandai dengan longgarnya aturan, nilai-nilai, dan perilaku tiap-tiap anggotanya. Kelompok ini kita jumpai pada kelompok "baduy luar".
Ahli yang mengkaji kelompok sosial selanjutnya adalah Robert K. Merton. Merton membagi kelompok sosial dalam dua jenis, yaitu membership group dan reference group. Membership group merupakan kelompok sosial yang hanya secara administratif tercatat sebagai anggota kelompok sosial yang bersangkutan. Mereka ini hanya sebatas mengikuti aturan dan nilai-nilai yang telah di tetapkan oleh kelompok sosial tersebut, contohnya anggota kelompok pecinta sepakbola. Selanjutnya reference group yaitu suatu kelompok yang menjadi kiblat/pedoman dalam hal pemikiran-sikap-perilaku pada masyarakat luas. Golongan ini biasanya menempati strata (status-posisi-peran) tinggi dalam masyarakat. Beberapa contoh dari reference group diantaranya; kelompok IDI (ikatan dokter indonesia), MUI (majlis ulama indonesia) dan kelompok PGRI (persatuan guru indonesia). Pemikiran, sikap, dan perilaku seorang dokter-ulama-danguru biasanya masih menjadi pedoman pada masyarakat luas.
Senin, 17 Januari 2011
Keyword Lembaga Sosial
Berikut ini beberapa keyword lembaga sosial. Keyword tentang lembaga sosial ini diperlukan untuk mengetahui konsep lembaga sosial yang diberikan siswa pada kelas xi jurusan ips semester dua. Semoga keyword ini bermanfaat.
1. solidaritas adalah
2. mekanik adalah
3. organik adalah
4. primer adalah
5. sekunder adalah
6. in adalah
7. out adalah
8. group adalah
9. gemeinshcaft adalah
10 gesellschaft adalah
11. monad adalah
12. dyad adalah
13. triad adalah
14. kerumunan (ephiemeral group) adalah
1. solidaritas adalah
2. mekanik adalah
3. organik adalah
4. primer adalah
5. sekunder adalah
6. in adalah
7. out adalah
8. group adalah
9. gemeinshcaft adalah
10 gesellschaft adalah
11. monad adalah
12. dyad adalah
13. triad adalah
14. kerumunan (ephiemeral group) adalah
Langganan:
Postingan (Atom)